Wabup Ikuti Doa Bersama 7 Hari Pasca Tragedi Kanjuruhan Malang di Tugu 0 KM
KAJEN – Wakil Bupati Pekalongan H. Riswadi, SH. mengikuti kegiatan doa bersama dalam rangka 7 hari pasca Tragedi Kanjuruhan Malang yang digelar oleh Asosiasi Kabupaten (ASKAB) PSSI Kabupaten Pekalongan di Tugu 0 KM Kecamatan Kajen, Jum’at (07/10) malam.
Peserta kegiatan doa bersama yakni komunitas sepak bola dan suporter sepak bola yang ada di Kabupaten Pekalongan.
Dalam kesempatan wawancara seusai doa bersama, Wabup Riswadi mengungkapkan keprihatinannya atas insiden memilukan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang dimana ratusan suporter meninggal dunia.
“Kita turut prihatin dan ikut mendoakan bersama di Tugu 0 KM Kabupaten Pekalongan. Kita doakan semoga para korban masuk surga,” tuturnya.
Wabup berharap tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang menjadi tragedi yang terakhir bagi dunia persepakbolaan, “Kejadian di Kanjuruhan supaya tidak akan pernah terjadi lagi dan menyadarkan diri kita bahwa olaharaga sepak bola merupakan milik orang banyak,” katanya.
Menurut Wabup Riswadi, sepak bola merupakan olahraga yang sangat merakyat. Karenanya untuk sebuah prestasi tidak perlu ada korban jiwa.
Disamping penyampaikan hal tersebut, wabup juga meminta kepada seluruh masyarakat pecinta bola di Kabupaten Pekalongan agar selalu menjunjung tinggi supportivitas dalam mendukung tim favoritnya, “Sepak bola sebuah permainan, menang kalah merupakan hal yang biasa. Yang terpenting menjunjung sportivitas supaya kita dapat berprestasi, “ tutur Wabup Riswadi.
Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Dra. H. Hindun, MH. yang juga hadir dalam kegiatan doa bersama tersebut, mengajak kepada seluruh pihak untuk dapat menjaga kerukunan dan kebersamaan agar menjadi contoh yang baik untuk masyarakat, “Ayo PSSI, KONI, dan jajaran pecinta sepak bola di Kabupaten Pekalongan, kita wujudkan bersama-sama kebersamaan dan kita beri keteladanan kepada masyarakat bahwa kita akan selalu menjaga kebersamaan di Kabupaten Pekalongan ini dengan baik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hindun juga berharap agar Pemerintah daerah dapat memperhatikan olahraga temasuk sepak bola karena menurutnya sepak bola memberikan rekreasi keolahragaan kepada masyarakat di Kabupaten Pekalongan.
Sementara itu, Ketua KONI Kabupaten Pekalongan Suryan atau akrab disapa Ryan mengatakan bahwa Tragedi Kanjuruhan menjadi catatan dan bahan evaluasi bersama, “Peristiwa tersebut menjadi bahan kita untuk intropeksi agar kedepannya tragedi tersebut tidak terulang kembali di Indonesia dan diseluruh dunia,” ucapnya.
Ryan juga menambahkan bahwa antusias suporter di Indonesia sangat luar biasa. Namun begitu dia berharap seluruh pihak kedepannya dapat menerapkan standarisasi penyelenggaraan yang lebih baik serta edukasi kepada suporter khususnya di Kabupaten Pekalongan, “Karena kompetisi di Kabupaten pekalongan dihadiri oleh ribuan suporter dan itu menjadi catatan penting agar gesekan-gesekan tidak terjadi dan kesadaran dapat lebih terbangun dengan adanya kejadian ini,” ujarnya
Ketua ASKAB PSSI Kabupaten Pekalongan Chandra Saputra mengungkapkan bahwa kejadian di Kanjuruhan membuat pihaknya mereview dan mengevaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan, “Agar keselamatan pemain dan suporter lebih dulu diutamakan dan lebih penting dalam sepak bola ada menang dan kalah semua tim harus siap,” katanya.
Ia juga menuturkan bahwa kejadian di Kanjuruhan Malang dapat menjadi momentum untuk mempersatukan seluruh suporter yang ada di Indonesia ini, “Tidak ada lagi revalitas seperti yang sudah-sudah sehingga menjadi momentum untuk bersatunya suporter di Indonesia,” tandasnya. *) Tim Prokompim Kab. Pekalonga