Gerakan KUDU Sekolah Putus Mata Rantai Kemiskinan
KAJEN – Gerakan KUDU Sekolah menjadi salah satu pemutus mata rantai kemiskinan di sektor pendidikan. Gerakan ini telah mengembalikan 1.397 anak tidak sekolah (ATS) ke sekolah.
“Program kolaboratif dengan KOMPAK (Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan) ini juga berkontribusi meningkatkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pekalongan dari 68,97 (pada tahun 2018) menjadi 70,11 (tahun 2021),” Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, SE, MM saat diundang sebagai narasumber dalam Forum Inspirasi Nasional Kolaborasi untuk Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementrian Perencanaan Pembangunan/ Badan Perencanaan Pembangunan (Bappenas) RI di Jakarta, Rabu (30/3).
Dalam forum tersebut, Fadia mendapatkan kesempatan untuk berbagai pengalaman dan pengetahuan mengenai praktik pendekatan kolaboratif dalam tata pemerintahan (collaborative governance), dalam penanggulangan Anak Tidak Sekolah dalam Program KUDU Sekolah (Kembali Upayakan Dukungan Untuk Sekolah) yang diterapkan di Kabupaten Pekalongan. Fadia dan beberapa pimpinan daerah lainnya menyampaikan program masing-masing dalam sebuah fragmen.
Sebelumnya, Team Leader KOMPAK, Anna Winoto, dalam sambutannya mengatakan, pihaknya dipercaya oleh Pemerintah Australia dan Indonesia untuk mengejar sebuah mimpi, yaitu agar seluruh masyarakat bisa mendapat akses pelayanan dasar dan akses ekonomi yang sama “Kelompok miskin, kelompok difabel, ibu-ibu kepala keluarga, masyarakat di perdesaaan agar mendapat kesempatan yang sama untuk mengakses layanan dasar dan kesempatan ekonomi,” ujar Anna. Dia berharap, agar terus memperjuangan dan berbagi untuk memperluas praktik baik dari manfaat apa yang telah dikolaborasikan. KOMPAK berkolaborasi dengan 24 kabupaten di 7 Provinsi di Indonesia.
Forum Inspirasi Nasional Kolaborasi untuk Indonesia merupakan forum berbagi pengetahuan (knowledge sharing), di tingkat pusat. Forum diselenggarakan KPPN/ Bappenas sehubungan dengan masa kerja KOMPAK yang akan berakhir pada Juni 2022. Forum diselenggarakan untuk berbagi praktik baik dan pembelajaran hasil kerja KOMPAK kepada seluruh pemangku kepentingan termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil, serta mitra pembangunan lainnya.
Forum inspirasi di tingkat pusat menjadi puncak rangkaian Forum Inspirasi yang telah diselenggarakan di tingkat daerah mulai Aceh, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, hingga Papua.
Tema yang diusung dalam Forum Inspirasi yaitu terkait tata kelola pemerintahan, layanan dasar, dan pengembangan ekonomi lokal. Inspirasi dari Kabupaten Pekalongan mengenai pendekatan kolaboratif dalam tata pemerintahan serta pemanfaatan alat analisa yang mempertajam penargetan program penanggulangan kemiskinan akan memberikan masukan berharga bagi kebijakan pembangunan.
Visi yang Sama
Duta besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams dalam sambutannya mengaku senang dapat bergabung untuk merayakan kemitraan Australia dan Indonesia untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan dasar serta peluang ekonomi untuk kelompok rentan dan masyarakat miskin. Sejak tahun 2015, Pemerintah Australia sudah bekerja sama dengan KOMPAK . “Australia dan Indonesia memiliki visi yang sama yaitu kawasan Indo-Pacifik yang stabil, makmur dan tangguh. Dan Kemitraan kita merupakan bagian penting dari visi tersebut,” tutur Penny.
Menteri PPN/ Kepala Bappenas, Suharso Manoarfa, mengapresiasi Forum sebagai ajang untuk merayakan kolaborasi yang berjalan dengan sangat baik. “Harapan kami, kemitraan dan kerja sama antara Pemerintah Australia dan Indonesia yang sudah terjalin, kian solid dan kokoh di masa mendatang. Melalui segala pembelajaran dan praktik baik yang telah dicapai, diharapkan bisa diteruskan, dan diperluas” ungkap Suharso. *Tim Prokompim Setda Kab. Pekalongan