Bupati Fadia Hadiri Pengajian Gus Miftah di Sragi

Keterangan Gambar : Bupati Fadia Arafiq Memberikan Sambutan Dalam Acara pengajian dan doa bersama menyambut Tahun Baru Islam 1444 Hijriah di halaman Masjid Darussalam, Desa Bulakpelem, Kecamatan Sragi


Bupati Fadia Hadiri Pengajian Gus Miftah di Sragi

KAJEN – Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menghadiri kegiatan pengajian dan doa bersama menyambut Tahun Baru Islam 1444 Hijriah di halaman Masjid Darussalam, Desa Bulakpelem, Kecamatan Sragi, Jum’at (29/7) malam yang menghadirkan Gus Miftah Maulana Habiburrahman sebagai pembicara.

Dalam sambutannya Bupati Fadia menyampaikan suka citanya dapat bertatap muka langsung dengan Gus Miftah dan Masyarakat Kabupaten Pekalongan melalui kegiatan tersebut. “Saya senang sekali bisa hadir di sini bertemu masyarakat Kabupaten Pekalongan semuanya dan saya senang bisa kenal langsung Gus Miftah karena saya biasanya hanya melihat Gus Miftah di TV saja,” ujarnya.

Bupati berharap melalui kegiatan tersebut Kabupaten Pekalongan dan warganya akan mendapatkan keberkahan. “Mudah-mudahan di malam Tahun Baru Islam ini, Tahun Barunya Umat Islam di seluruh dunia, kita mendapatkan barokah. Amin,” tuturnya.

Lebih lanjut, Bupati juga berharap agar melalui ceramah yang disampaikan Gus Miftah dalam kegiatan tersebut, seluruh masyarakat Kabupaten Pekalongan mendapatkan keselamatan, “Semoga Pandemi Covid-19 dapat segera hilang dan masyarakat Kabupaten Pekalongan tambah sukses semuanya, panjang umur, berlimpah ruah rejekinya,” ungkap bupati.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Fadia juga menyampaikan agar Tahun Baru Islam dapat dimanfaatkan sebagai saat yang tepat untuk melakukan introspeksi diri, “Mudah-mudahan di Tahun Baru Islam ini kita bisa tambah introspeksi diri. Mungkin di tahun sebelumnya ada yang masih belum kita lakukan Insya Allah tahun ini bisa kita lakukan, ada cita-cita yang masih terhambat Insya Allah tahun ini bisa segera terlaksana,” ucapnya.

Pengajian malam itu berlangsung meriah oleh antusiasme dan gelak tawa warga mendengarkan ceramah Gus Miftah malam itu yang membawakan tema seputar bulan Muharram sebagai bulan dengan sejuta kebaikan.

“Pada bulan ini Allah akan mengabulkan doa-doa para Nabi dan Rosul, itu terjadi di Bulan Muharram,” tuturnya.

Akan tetapi, lanjutny, Bulan Muharram yang merupakan bulan suci dan mulia bagi Umat Islam, malah menjadi bulan yang terkesan penuh misteri bagi sebagian masyarakat, khususnya di Jawa. Bahkan warga enggan menggelar resepsi pernikahan pada bulan Muharram atau lebih akrab dikenal sebagai bulan Suro dalam penanggalan Jawa.

Melalui ceramahnya, dia mengajak seluruh masyarakat untuk memiliki keteguhan hati untuk mempercayai Bulan Muharram adalah bulan baik yang penuh berkah serta mengajak masyarakat untuk memiliki keimanan kepada Allah SWT. *) WN, Lei Prokompim Kab. Pekalongan