Tekan Kenaikan Harga Komoditas, TPID Kabupaten Pekalongan gelar Bazar Pangan Murah
KAJEN – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Pekalongan menyelenggarakan kegiatan operasi pasar murah di Halaman Pendopo Rumah Dinas Bupati Pekalongan, Jum’at (28/10) pagi.
Kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan dengan Bank Indonesia (BI) Tegal serta Badan Urusan Logistik (Bulog) wilayah VI Kabupaten Pekalongan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan M. Yulian Akbar dalam sesi wawancara bersama media mengatakan bahwa kegiatan operasi pasar murah merupakan bagian dari program TPID Kabupaten Pekalongan untuk menekan harga berbagai komoditas yang naik pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Bulan September kemarin.
Sekda juga mengungkapkan saat ini inflasi di Kabupaten Pekalongan terpantau mengalami kenaikan, “Tadi sudah dilaporkan dan kita tidak kaget karena sudah kita prediksi. Inflasi pada September kita naik berada di angka 7,18 %. Angka tersebut diatas angka inflasi regional Jawa Tengah maupun nasional, ” terangnya.
Lebih lanjut, Sekda mengatakan bahwa operasi pasar murah tersebut rencananya diselenggarakan hingga akhir Bulan Desember, “Pemerintah bersama dengan berbagai pihak baik itu dengan Bank Indonesia, dengan dukungan dari Bulog dan berbagai BUMD, kita akan gelar pasar murah sampai akhir Bulan Desember di wilayah-wilayah Kabupaten Pekalongan. Tujuanya adalah untuk menekan harga,” tutur sekda.
Terkait dengan kegiatan operasi pasar murah yang digelar, Sekda secara tegas menekankan bahwa Apartur Sipil Negara (ASN) dilarang ikut membeli paket sembako murah yang disediakan dalam kegiatan tersebut, “Justru yang nanti ingin kita bangun adalah membangun kepedulian sengkuyung bareng-bareng, kebersamaan, peduli bareng-bareng. Saya kira tidak bisa hanya berpangku pada unsur pemerintah saja, berpangku pada bulog saja, berpangku pada BI saja. Insya allah kedepan saya kira nanti akan kita gagas membangun kepedulian ini. Saya kira ASN nanti juga melalui Korpri akan ikut ambil bagian,” kata sekda.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal diwakili oleh Kepala Unit Pengembangan dan Pemberdayaan UMKM Liana Cipto Wati dalam sambutannya mengatakan bahwa operasi pasar murah tersebut merupakan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan yang telah dicanangkan secara nasional oleh Gubernur Bank Indonesia dan Pemerintah Pusat.
“Kegiatan ini merupakan hasil dari rapat koordinasi TPID Nasional kemarin. Pemerintah dan TPID memprioritaskan untuk pengendalian inflasi ini difokuskan pada inflasi pangan dan kita tidak mungkin bekerja sendiri jadi lebih baik bekerjasama antara beberapa elemen baik itu dari pemerintah, kementerian, maupun dari Bank Indonesia serta BUMD. Harapannya ini untuk menjaga inflasi kembali lagi ke angka 3%-an sesuai dengan target secara nasional,” jelasnya.
Selain itu, Liana juga mengatakan bahwa operasi pasar murah tersebut telah dilaksanakan di beberapa kota/kabupaten di Jawa Tengah, “Kami menyelenggarakan operasi pasar murah ini secara bergantian mulai dari Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Brebes, Pemalang. Nantinya kami juga akan ke Kabupaten Batang. Hari ini kami berada di Kabupaten Pekalongan. Harapan kami dengan adanya operasi pasar murah ini dapat menahan laju inflasi dan meringankan beban dari masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari,” tandasnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Pekalongan Wahyu Kuncoro melaporkan bahwa dalam kegiatan bazar murah tersebut disediakan 500 paket sembako yang disubsidi oleh Bank Indonesia, “Hari ini ada 500 paket sembako dari bulog meliputi beras, gula, dan minyak goreng yang diberikan subsidi oleh Bank Indonesia. Paket sembako tersebut terdiri atas paket beras premium dan medium. Disamping itu pada kegiatan hari ini dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian juga telah menyiapkan telur dengan harga kandang atau dibawah harga pasar. Diharapkan selisih harga ini bisa membantu masyarakat,” jelas Wahyu.
Dikatakan Wahyu karena jumlahnya yang terbatas maka penjualan paket sembako tersebut dijual dengan menggunakan sistem kupon kepada masyarakat, “Namun demikian karena banyaknya masyarakat yang membutuhkan maka mau tidak mau harus menggunakan sistem kupon karena ketersediaan atau kapasitas yang saat ini disediakan oleh Pemerintah Daerah,” katanya.
Selain menjual paket sembako, dalam kegiatan tersebut juga disediakan 40 lapak pedagang yang menjual aneka komoditas di wilayah Kabupaten Pekalongan seperti aneka makanan olahan, aneka bumbu dapur, buah-buahan, jajanan pasar, olahan ikan, sayuran, susu dan lain sebagainya. *) Tim Prokompim Kab. Pekalongan