Laboratorium Kemiskinan Masuk Finalis TOP Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Khusus

Keterangan Gambar : Sekda Yulian Akbar Dalam Acara Presentasi Dan Wawancara KPIP (SINOVIK) Inovasi Laboratorium Kemiskinan


Laboratorium Kemiskinan Masuk Finalis TOP Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Khusus

KAJEN – Laboratorium (Lab) Kemiskinan sebagai inovasi Pemerintah Kabupaten Pekalongan kembali berkompetisi dalam ajang Finalis TOP Inovasi Pelayanan Publik Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD Tahun 2022 Kategori Kelompok Khusus yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB).

Awalnya kompetisi ini diikuti oleh sebanyak total 229 proposal inovasi yang memenuhi persyaratan dari berbagai Kementerian, Lembaga, Provinsi, Kabupaten dan Kota di Indonesia. 

Setelah melalui proses penyaringan ketat oleh Tim Penilai Independen (TPI), saat ini hanya tersisa 99 kelompok umum dan Top 15 Kelompok khusus terbaik dimana Kabupaten Pekalongan masuk kedalam kategori kelompok khusus dengan programnya yaitu Laboratorium Kemiskinan (Jurus Jitu Penanganan Kemiskinan Berkearifan Lokal) Kabupaten Pekalongan.

Dalam tahapan seleksi selanjutnya, Kabupaten Pekalongan harus mempresentasikan dan membuat paparan tentang inovasi kemiskinan. Presentasi terkait Laboratorium Kemiskinan disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, M. Yulian Akbar, dihadapan TPI secara virtual, di Ruang Rapat Bupati Pekalongan, Senin, (04/07). TPI terdiri dari empat panelis, yaitu Tulus Abadi, Neneng Goenadi, Harris Turino, R. Siti Zuhro dan dimoderatori oleh Eko Prasojo. 

Sekda Yulian Akbar dalam kesempatan tersebut memaparkan, dalam pelaksanaanya, Laboratorium Kemiskinan memiliki anggaran khusus, database yang rapi dan terstruktur berdasarkan desa dan kecamatan. “Adapun proses kami membangun kolaborasi pentahelik dengan berbagai pihak, mulai dari Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Desa, Masyarakat Peduli, pengusaha, dan dunia pendidikan melalui KKN khusus maupun program tematik lainnya,” ujarnya saat penilaian presentasi dan wawancara di hadapan Tim Penilai Independen Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP SINOVIK) Tahun 2022 siang itu. 

Pihaknya juga memetakan kemiskinan masyarakat berdasarkan topografi wilayah sehingga terumuslah Laboratorium Kemiskinan. Lebih lanjut Sekda Yulian Akbar mengatakan, saat ini Laboratorium Kemiskinan telah diimplementasikan di 8 desa sejak 2018 dan telah mendapat dukungan dari Kementerian, Pemerintah Provinsi, Lembaga, serta hampir 10 Perguruan Tinggi ikut mendukung program tersebut. Oleh karenanya, dia menandaskan, pihaknya akan konsisten menjalankan Progam Lab Kemiskinan ini, bahkan di tahun 2023 nanti.

“Kami masih istiqomah, masih konsisten,terhadap program ini dan ini adalah kolaborasi seluruh elemen masyarakat baik maupun dunia usaha secara keseluruhan mendukung Lab Kemiskinan,” tandasnya. *) WN – Lei Prokompim Kab. Pekalongan