Keterangan Gambar : Bupati Fadia Arafiq Meresmikan Dashat
Turunkan Stunting Pemkab Lauching Dashat Berkembang
KAJEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan terus berkomitmen menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Pekalongan. Salah satu upayanya yaitu dengan me-launching Dapur Sehat Atasi Stunting Beri Kesehatan Ibu dan Bayi Gizi Seimbang (Dashat Berkembang) di Kabupaten Pekalongan.
Peluncuruan Dashat Berkembang dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Rembug Stunting Tingkat Kabupaten Pekalongan Tahun 2022 yang dihadiri oleh Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, SE MM dan dilaksanakan di Balai Desa Tengeng Wetan Kecamatan Siwalan, Selasa (7/6).
Dashat sendiri merupakan program pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam rangka penanganan stunting dengan memberikan pendampilan kepada calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan, balita usia 1 dan 2 tahun berupa menu yang mengandung unsur gizi seimbang seperti karbohidrat, protein dan mineral.
Dalam sambutannya pada kegiatan tersebut, bupati menyampaikan harapannya terkait Program Dashat Berkembang yang diluncurkan. “Kita pada pagi hari ini membuat inovasi percepatan penurunan stunting melalui program Dashat Berkembang dan dengan adanya program ini diharapkan dapat menjadi upaya kontrol dan menurunkan stunting di Kabupaten Pekalongan ini,” ujar bupati.
Dalam kegiatan tersebut bupati juga menyampaikan bahwa pemkab menargetkan stunting di Kabupaten Pekalongan dapat turun 3,5% per tahun, “Stunting ini PR bagi kita semua yang Insya Allah penurunan stunting ini 3,5% per tahun adalah target kita,” kata bupati.
Oleh karena itu, bupati meminta kepada seluruh Kepala Desa, Camat, Kepala Puskesmas serta OPD terkait yang hadir untuk bersama-sama berkomitmen untuk menurunkan stunting, “Kita berkumpul di sini untuk bersama-sama berkomitmen stunting di Kabupaten Pekalongan harus turun drastis,” ucap bupati.
Bupati juga meminta kerjasama dan peran serta dari seluruh pihak untuk memberi edukasi kepada masyarakat tentang kesehatan, pola pangan beragam, bergizi, berimbang, sehat, dan aman, “Masih banyak masyarakat yang kurang tahu terhadap kesehatan dan bagaimana stunting ini bisa terjadi ini yang harus kita ajarkan kepada masyarakat,” ungkap bupati.
Menurutnya, faktor pola asuh juga penting untuk menjadi perhatian bersama. Bupati mengungkapkan bahwa pola asuh yang berubah-ubah kepada anak juga meningkatkan risiko stunting. Terlebih bagi para orang tua yang bekerja dan menitipkan anaknya kepada nenek, pembantu atau susternya. Perhatian terhadap apa yang anak makan menjadi berkurang. Sehingga perlu kontrol ketat terhadap pola asuh yang dijalankan, “Kalau tidak kita kontrol pola asuh makanan ini akan berpengaruh terhadap stunting kepada anak itu sendiri,” ujar bupati.
Bupati menuturkan, stunting berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik dan kecerdasan otak anak. Hal itu merupakan ancaman bagi anak-anak generasi masa depan Kabupaten Pekalongan. Sehingga harus ditangani dengan serius.
Kepala Dinas Kesehatan Setiawan Dwi Antoro, SKM, M.Kes melaporkan kegiatan diikuti oleh 140 orang peserta, “140 peserta dari unsur lintas sektor, lintas organisasi profesi dan juga organisasi masyarakat di Kabupaten Pekalongan dengan narasumber yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan dan juga BKKBN pusat,” jelas Setiawan.
Selain rembug stunting dan launching Dashat Berkembang, juga digelar pemeriksanaan balita dan ibu hamil risiko tinggi oleh dokter spesialis anak dan spesialis kandungan.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencana Dinas P3A dan PPKB Fatiroh, SP, MM. melalui wawancara terpisah menjelaskan pendampingan menu seimbang lewat program Dashat Berkembang di Kabupaten Pekalongan dilaksanakan di 10 desa lokasi khusus yang berada di 10 Kecamatan meliputi Kecamatan Siwalan, Tirto, Buaran, Kedungwuni, Karangdadap, Kajen, Kesesi, Kandangserang, Paninggaran dan Petungkriyono. *Tim Prokompim Setda Kabupaten Pekalongan