Istighotsah di Kajen Dihadiri Ribuan Jamaah

Istighotsah di Kajen Dihadiri Ribuan Jamaah

KAJEN – Istighotsah qubro dan haul akbar serta pengajian umum dalam rangka HUT RI ke-77 dan Hari Jadi ke-400 Kabupaten Pekalongan, di Halaman Pendopo Bupati Pekalongan, Jum’at (2/9) dihadiri ribuan jamaah.

Para jamaah antusias memgikuti kegiatan yang menghadirkan Ketua PBNU KH Yahya Cholil Tsaquf sebagai penceramah. Kegiatan juga dihadiiri Sekjen PBNU KH Syaefullah Yusuf, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, Forkopimda Kabupaten Pekalongan, Sekda dan seluruh jajaran pegawai Pemkab Pekalongan, para ulama, kiai, para ustadz dan ustadzah, santri dan warga masyarakat Kabupaten Pekalongan.

Kegiatan diawali dengan pembacaan tawasul yang dipimpin KH Muhtarom. Setelah itu, dilkukan istighotsah qubro dan do’a oleh KH Zuhdi Khariri. Kegiatan juga menampilkan grup sholawat dan rebana sebelum acara dimulai.

Bupati Pekalongan Fadia Arafiq dalam sambutannya mengungkapkan perasaannya dalam kegiatan tersebut. “Malam ini saya senang sekali dapat bersilaturahmi dengan Bapak/Ibu semua, khususnya para kiai dan para ustadz,” ungkap bupati.

Dalam kesempatan tersebut, bupati melaporkan kepada Ketua PBNU bahwa pihaknya mengundang minimal 5 hingga 6 ustadz dari seluruh desa di Kabupaten Pekalongan yang jumlahnya 285 desa/kelurahan. “Ini agar kita bisa bersilaturahmi. Karena kita semua yang punya Kabupaten Pekalongan,” ujar bupati.

Kegiatan juga untuk mendoakan sesepuh Kabupaten Pekalongan. “400 Tahun kita merasakan nikmatnya hidup di Kabupaten Pekalongan. Ini tidak mungkin tidak ada jasa dari para sesepuh dan pejuang-pejuang kita. Oleh sebab itu, saya mintakan haul akbar, supaya kita mengenang jasa-jasa dan mendo’akan para kiai, para ulama, para pejuang dan pemimpin-pemimpin Kabupaten Pekalongan terdahulu,” ucap bupati.

Sememtara itu, KH Yahya Cholil Tsaquf dalam kesempatan tersebut menyampaikan ungkapan syukur karena bisa ikut mangayu bagyo (turut berbahagia dapat menghadiri) Hari Jadi Kabupaten Pekalongan ke-400 tahun.

Yahya Cholil Tsaquf saat memberikan mauidhoh khasanah (pesan-pesan yang baik-red), menyampaikan mengenai sejarah Nusantara.

Menurutnya, sejak peradaban Nusantara diIslamkan skitar 400 hingga 500 tahun lalu, barokah Allah turun tidak putus-putusnya. “Bangsa yang tumbuh di Tanah Wali Songo ini dari waktu ke waktu senantiasa tumbuh menjadi bangsa yang lebih baik, mendapati kehidupan yang lebih baik dari masa ke masa dan tidak pernah jatuh ke dalam kerusakan yang habis-habisan sebagaimana banyak dialami oleh bangsa-bangsa lainnya,” kata dia.

Dikatakan, bangsa ini mengalami sejumlah era, mulai era Majapahit, Mataram Islam, era Hindia Belanda, Era Kemerdekaan, Era Orde Baru hingga era Reformasi saat ini. Bangsa Indonesia menurutnya merupakan bangsa yang diberkahi Allah SWT. “Termasuk Kabupaten Pekalongan ini, in Sya Allah adalah kabupaten yang diberkahi Allah SWT,” ungkap Yahya diamini para jamaah.

Menurutnya, kenapa barokah Allah turun kepada Bangsa Indonesia, salah satunya adalah karena bangsa ini senantiasa menghormati para ulama.*) Lei Prokompim Kab. Pekalongan